Sudahkah Kamu Membaca Buku di Hari Buku Nasional?
Hari Buku Nasional diperingati pada tanggal 17 Mei. Peringatan ini sudah dicanangkan sejak tahun 2002 oleh Menteri Pendidikan dari Kabinet Gotong Royong, Abdul Malik Fadjar. Hari Buku Nasional juga bertepatan dengan berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tanggal 17 Mei 1890. Jadi jika kita lihat lagi tanggal 17 Mei menjadi sejarah pertama kalinya berdirinya perpustakaan dan upaya pemerintah untuk meningkatkan minat membaca buku di Indonesia.
Salah satu fakta berdasarkan Most Littered Nation in the World pada 2016, Indonesia berada di urutan ke 60 dari 61 negara dengan minat baca yang sangat rendah. Posisi ini membuat Indonesia berada diatas negara Botswana. Namun berita ini juga menjadi berita yang memalukan di antara negara-negara Asia Tenggara.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan minat membaca memang perlu diapresiasi. Di Hari Buku Nasional, Bookish Journalers bisa mengirimkan buku ke seluruh Indonesia secara gratis lewat PT Pos Indonesia. Ditambah lagi bahwa Indonesia pernah beberapa kali mengikuti pameran buku internasional. Seperti pada bulan Maret lalu Indonesia bahkan mendapatkan perhatian utama dalam acara Frankfurt Book Fair.
Menyikapi polemik rendahnya minat membaca di Indonesia sebenarnya bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Seperti yang diungkap oleh Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia, Najwa menyatakan bahwa persoalan minat membaca ini masih dipengaruhi oleh sulitnya mendapatkan askes buku terutama di wilayah pelosok Indonesia.
Jika dilihat dari berbagai faktor seharusnya minat membaca di Indonesia meningkat. Kita bisa melihat tumbuhnya industri penerbitan dari waktu ke waktu, banyaknya penulis muda yang melejitkan karyanya lewat Wattpad yang kemudian dijadikan edisi cetak, semakin banyaknya film adaptasi novel, tumbuhnya pasar buku offline dan online, juga maraknya kebiasaan membaca ebook.
Jadi Bookish Journalers, sudahkah kamu membaca buku hari ini?
Penulis: Artrias Setiawan
Editor: B. Romansha