Referensi Audiobook yang Menjadi Solusi Membaca Jadi Makin Seru
Bagi sebagian orang membaca buku menjadi aktivitas yang tak sempat dilakukan. Sebabnya bisa terjadi entah terhalang oleh pekerjaan, sekolah, kuliah, maupun aktivitas-aktivitas lainnya. Audiobook hadir di tengah-tengah problematika ini. Aplikasi ini mengajak orang-orang untuk mendengarkan buku bukan membacanya.
Audiobook membuat pendengaran menjadi nyaman dengan memberikan kekayaan suara yang otentik. Audiobook merupakan solusi bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik dan minimnya waktu untuk membaca buku. Audiobook juga mendorong orang-orang agar cinta terhadap buku dan meningkatkan minat mendapatkan ilmu. Bukan berarti membaca sudah tidak asik lagi, akan tetapi audiobook hadir memberi opsi lain agar pecinta buku dapat menyelesaikan bukunya dengan cara lain.
Berikut rangkuman 5 audiobook yang dapat diunduh di smartphone Bookish Journalers:
1. AudioBuku
AudioBuku yang rilis pada tanggal 21 September 2016 ini merupakan penyedia layanan pemutar audiobook, podcast, dan rekaman acara radio berbahasa Indonesia. AudioBuku dapat didengarkan secara daring dan luring.
Kategori buku dari AudioBuku bervariasi mulai dari novel, cerita silat, fiksi ilmiah, sastra klasik, dan kategori lainnya dengan fokus orang dewasa dan anak anak. Juga tidak ketinggalan cerpen, puisi, syair, dan lainnya.
2. Audiobooks.com
Audiobooks.com percaya bahwa membaca buku dapat membuat seseorang lebih bahagia, membantu untuk belajar dan tumbuh. Telah rilis sejak 12 Juni 2015 lalu dengan 8000 audiobook yang dapat menjadi pilihan Bookish Journalers. Mulai dari novel-novel terbaik, cerita fiksi, dan non fiksi.
Aplikasi ini juga telah dilengkapi dengan fitur cross device syncing yang memungkinkanmu untuk berpindah dari smartphone, tablet ataupun komputer tanpa harus melewatkan bagian terakhir audiobook yang sedang kamu dengarkan.
3. AyoBaca.in
AyoBaca.in hadir karena melihat hanya 2000 dari 3,78 juta tunanetra yang dapat mengakases buku. Jumlah bukunya pun sangat minim, karena produksi yang mahal serta terbatas.
Aplikasi audiobook satu ini ingin bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut dengan berkontribusi memberikan akses untuk tunanetra dengan slogan Your Voice, Their Vision. AyoBaca.in menjadi platform gerakan sosial yang telah hadir sejak tanggal 21 Mei 2017 untuk mengkonversi buku konvensional menjadi audiobook. Gunanya untuk membantu tunanetra di Indonesia.
AyoBaca.in juga mengajak kalian yang ingin berkontribusi dengan cara membacakan buku-buku yang bermanfaat melalui aplikasi tersebut.
4. LibriVox
LibriVox menghadirkan buku-buku klasik terbaik, lebih dari 24.000 audiobook tersedia di sana. Dalam LibriVox, Bookish Journalers dapat menemukan buku-buku populer dengan menelusurinya berdasarkan judul, penulis, ataupun genre. Bahkan LibriVox menyediakan fitur yang dapat menemukan buku yang dibaca oleh narator favorit kalian.
Aplikasi ini dipersembahkan oleh sukarelawan yang berdedikasi untuk merekam, mengedit, dan mendistribusikan buku-buku tersebut. Audiobook mencakup novel, cerita pendek, puisi, dan kategori lainnya.
5. Audible
Audible memiliki lebih dari 150.000 judul buku yang bisa didengarkan. Fitur-fitur yang disediakan cukup lengkap seperti playback, sleep mode, bookmark, navigasi chapter serta dukungan multitasking juga tersedia. Audible telah terintegrasi dengan Amazon Kindle.
Aplikasi audiobook ini tidak tersedia secara gratis. Audible menggunakan konsep subscription berbayar sebesar US$14.95 per-bulan. Namun, ada free trial selama 30 hari bagi pengguna baru.
Di atas merupakan aplikasi-aplikasi audiobook yang dapat menjadi pilihan Bookish Journalers. Setelah berhasil diunduh, istirahatkan matamu, cukup dengarkan saja sesuai dengan buku yang kalian suka.
Selain aplikasi-aplikasi di atas, Bookish Journal juga memiliki konten membaca buku setiap minggunya yang bernama Bookish Reading. Tetapi Bookish Reading hanya membacakan penggalan singkat cerita dari sebuah novel (tidak dibacakan satu buku). Bookish Reading dapat didengarkan di Soundcloud atau iTunes Bookish Journal.
Penulis: Ayu Pratiwi
Editor: B. Romansha