Monthly Book Review #3: Little Fires Everywhere Karya Celeste Ng
Little Fires Everywhere (2017) bahasa Inggris
“One had followed the rules, and one had not. But the problem with rules… was that they implied a right way and a wrong way to do things. When, in fact, most of the time they were simply ways, none of them quite wrong or quite right, and nothing to tell you for sure what side of the line you stood on.” – Celeste Ng dalam Little Fires Everywhere
Narasi Little Fires Everywhere (2017) dibuka dengan kebakaran yang terjadi di rumah keluarga Richardson, tepatnya di Shaker Heights, Ohio. Keluarga Richardson memiliki empat orang anak yaitu, Lexie, Trip, Moody, dan Izzy. Ketiga anak tertua menaruh curiga pada Izzy sebagai pelaku kebakaran karena dialah yang dianggap sebagai biang masalah. Setelah peristiwa kebakaran di awal cerita, barulah narasi berpindah ke beberapa bulan sebelumnya.
Keluarga Richardson digambarkan sebagai keluarga yang sempurna. Mereka memiliki rumah yang besar dan juga pekerjaan yang mapan. Mr. Richardson bekerja sebagai pengacara dan Mrs. Richardson bekerja sebagai jurnalis. Mereka memiliki rumah untuk disewakan di Winslow Road. Uang sewa tersebut dialokasikan untuk biaya liburan tahunan. Lalu datanglah Mia Warren yang berprofesi sebagai seniman dan putrinya Pearl. Sebelumnya mereka hidup secara nomaden.
Keluarga Richardson terlihat baik-baik saja, namun jika dilihat secara seksama terdapat banyak permasalahan. Ibarat permukaan air yang tenang namun terdapat riak-riak kecil. Saat datang Mia Warren, riak-riak air itu semakin besar dan banyak. Riak-riak masalah bertambah besar ketika keluarga McCullough, teman keluarga Richardson, mengadopsi bayi Asia-Amerika bernama Mirabelle.
Little Fires Everywhere bahasa Indonesia
Celeste Ng dalam wawancaranya bersama Penguin Press mengatakan bahwa tema besar yang diangkat adalah tentang pertanyaan mengenai apa yang terjadi jika patuh terhadap aturan dan apa yang terjadi jika mengikuti kata hati. Ng juga berharap pembaca remaja dan dewasa muda akan dengan mudah merelasikan dirinya dengan tokoh-tokoh dalam novel seperti Lexie, Trip, Moody, Izzy, dan Pearl. Tokoh-tokoh tersebut memiliki usia, kepribadian, masalah, dan ketertarikan yang berbeda, mungkin pembaca dapat merefleksikan dirinya dengan salah satu atau banyak aspek dari karakter-karakter itu.
Ng menulis latar cerita di akhir 1990an karena tahun itu merupakan tahun di mana ia bersekolah. Kedua karena di tahun 1990an tidak ada sosial media dan internet masih jarang sehingga terdapat banyak peluang untuk menyimpan rahasia.
Tema dalam novel ini meliputi motherhood, bagaimana cemasnya Mrs. Richardson saat Izzy dekat dengan Mia. Ia merasa bahwa Mia telah merebut putrinya. Di lain sisi Izzy merasa bahwa Pearl dan dirinya tertukar karena Izzy lebih nyaman berada di dekat Mia. Selama ini Mrs. Richardson hidup secara teratur dan patuh terhadap peraturan namun Izzy merupakan kebalikannya. Izzy lebih memilih untuk hidup dengan caranya dan menentukan jalannya sendiri. Selain Elena Richardson dan Mia Warren, ada juga Linda McCullough dan Bebe Chow yang saling memperebutkan Mirabelle. Mirabelle merupakan anak biologis dari Bebe dan sedang dalam proses adopsi oleh keluarga McCullough, “[i]t came, over and over, down to this: What made someone a mother? Was it biology alone, or was it love?” (Ng, 2017).
4.5 dari 5 bintang untuk novel ini. Menyajikan cerita dengan permasalahan yang cukup rumit tentang hubungan ibu-anak, keluarga, ras, dan aturan namun dikemas secara apik oleh Celeste Ng.
Referensi
Ng, Celeste. (2017). Little Fires Everywhere. New York: Penguin Press.
Youtube. (2018, 7 Maret). Celeste Ng discusses Little Fires Everywhere. Diakses dari https://youtu.be/mbQH2X6PQFI pada tanggal 20 Juli 2018.
1 Comment
Join the discussion and tell us your opinion.
[…] Nonton video selengkapnya di bawah ini yaa. Baca juga review tentang Little Fires Everywhere di sini. […]