Mari Belajar Menulis dari Penulis Bestseller Sophie Kinsella

Jika kita melihat atau mendengar nama Sophie Kinsella, tentu kita akan teringat dengan beberapa buku terlarisnya. Berbagai novelnya telah diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa dan mendapatkan cinta besar dari semua penggemarnya. Beberapa bukunya terbagi dalam beberapa seri seperti seri Shopaholic, Standalone, dan Madeleine Wickham. Ia juga menulis buku dengan genre anak dan remaja serta beberapa seri cerita pendek.

Setiap kali akan merilis novel, penggemar Sophie Kinsella selalu menantikan bukunya sampai diterbitkan. Tentu ini menjadi prestasi yang sangat besar untuk seorang penulis perempuan. Nah, untuk Bookish Journalers yang terinspirasi dengan karya Sophie Kinsella, kali ini admin membagikan beberapa tips menulis ala Sophie Kinsella. Yuk, langsung saja…

1.Selalu berpikir “bagaimana jika”

Sophie Kinsella yang terlihat tidak pernah kehabisan ide untuk menulis ternyata selalu berpikir, “bagaimana jika.” Pemikiran ini dipercaya bisa menghasilkan cerita-cerita yang terus berkembang sehingga tidak akan mengalami writer’s block. Kemudian ketika tidak bisa berpikir “bagaimana jika” maka disarankan untuk membaca novel atau buku dari penulis lain.

2. Jangan lupa membawa notebook

Kebiasaan membawa dan menulis di notebook oleh banyak penulis ternyata bukan isapan jempol semata. Nyatanya kebiasaan ini juga dilakukan Sophie Kinsella. Ia selalu berusaha menulis di buku catatan ketika mendapatkan ide cerita dalam perjalanan. Bahkan ia juga sering menulis catatan harian tentang apa yang terjadi pada hari itu. Proses ini bahkan sudah dilakukannya sejak kecil.

3. Selalu berpikir tentang tulisan yang ingin kamu baca

Sophie Kinsella selalu berpesan untuk para calon penulis dengan “cobalah menulis cerita yang ingin Anda baca sendiri.” Bayangkan ketika kamu masuk ke toko buku dan menemukan buku tulisan Anda, lalu membacanya saat itu juga. Jangan berpikir untuk menulis cerita yang hanya menyenangkan orang lain karena itu bisa membuat pekerjaan menulis menjadi stres.

4. Jangan bicara ide penulisan Anda pada orang lain

Sophie Kinsella hanya membagi draft ceritanya kepada suaminya. Peraturan itu ternyata untuk membuat dirinya merasa nyaman dengan ide tulisan yang sedang dikembangkan. Suaminya bahkan tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Cara ini ternyata juga penting untuk menjaga rasa percaya diri pada ide tulisan yang sedang ditulis.

5. Jangan berpikir genre

Sophie Kinsella pernah menulis sebuah cerita dengan genre thriller. Tapi ternyata cerita itu ditolak oleh penerbit karena karakter tokohnya yang terlalu bagus untuk sebuah kisah misteri. Sejak saat itu ia selalu menulis cerita tanpa pernah berpikir genre sejak awal. Ia akan menulis cerita yang dikembangkan dari waktu ke waktu menurut plot yang sudah dibuat. Jadi sebaiknya calon penulis mencoba menulis berbagai genre yang berbeda.

6. Berjalan-jalan dan bersenang-senang

Sophie Kinsella dengan jujur mengatakan bahwa ia selalu mengalami writer’s block. Namun ternyata ia selalu memiliki cara untuk melawan kebiasaan buruk itu. Ia menghindari menatap layar komputer terus menerus untuk mencari ide dan menulis. Ketika ia berhenti karena kehabisan ide maka ia akan pergi keluar rumah untuk berjalan-jalan dan bersenang-senang dengan suamianya. Pada akhirnya setelah pulang ke rumah, ia bisa melanjutkan menulis.

7. Merencanakan plot cerita

Sophie Kinsella selalu membuat plot cerita sebelum menulis sebuah cerita. Ia tidak pernah menulis plot cerita di dalam rumah atau di kantornya, tapi di cafe, di taman atau sambil minum kopi di keramaian. Kebiasaan itu menurutnya memperkaya ide cerita. Tapi ia menyarankan semua penulis untuk memiliki cara yang paling nyaman menurut diri sendiri.

Ternyata begitu ya Bookish Journalers cara menulis dari Sophie Kinsella. Yuk kita sama-sama belajar menulis, siapa tahu bisa menjadi penulis terkenal seperti Sophie Kinsella ya…

Penulis: Artrias Setiawan

Editor: B. Romansha

Leave a Reply