Lakukan 7 Trik Ini agar Buku Tetap Awet
Hai Bookish Journalers! Siapa yang suka sedih kalau koleksi bukunya menjadi usang karena tak terawat?
Seperti halnya tubuh manusia, buku juga perlu dirawat. Pada umumnya pecinta buku akan mengalihfungsikan tumpukan bukunya sebagai hiasan apik untuk ruangan. Maka dari itu perlu kerapian dari buku-buku tersebut agar sedap dipandang mata.
Nah, di artikel kali ini kami membahas tips merawat buku dengan baik ala Bookish Journal:
1. Gunakan rak buku
Hal ini diperlukan karena banyaknya koleksi buku Bookish Journalers agar tidak menumpuk. Tata buku dengan rapi sesuai besar kecilnya, atau bisa juga disusun sesuai genre buku tersebut. Pastikan posisi buku berdiri agar udara tetap masuk ke sela-sela buku. Buku juga butuh udara agar tidak melembab lho!
2. Sediakan pembatas buku
Beberapa buku biasanya sudah dilengkapi dengan pembatasnya. Namun jika tidak, sediakan pembatas tipis sebagai tanda pemberhentian bacaan. Jangan pernah melipat buku, hal itu dapat mengurangi keindahan dari buku tersebut.
3. Bersihkan buku secara berkala
Bookish Journalers bisa mengeluarkan semua tumpukan buku dari dalam rak, kemudian membersihkannya menggunakan kain kering atau kemoceng. Jika buku berbahan hard cover, gunakan kain basah terlebih dahulu lalu kain kering. Perhatikan juga rak bukunya apakah ada lubang atau serangga yang dapat merusak rak.
4. Jangan pernah memfotokopi buku
Memperbanyak buku merupakan tindakan ilegal bukan? Tercantum dalam pasal 1 angka 12 UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, “penggandaan adalah proses, perbuatan, atau cara menggandakan satu salinan Ciptaan dan /atau fonogram atau lebih dengan cara dan dalam bentuk apapun, secara permanen atau sementara.”
Salah satu caranya memperbanyak buku yaitu dengan memfotokopinya. Buruknya memfotokopi akan membahayakan pada jilid buku. Lama kelamaan jilid buku akan menekuk karna sering ditekan oleh mesin fotokopi. Maka dari itu, jangan pernah memfotokopi buku ya Bookish Journalers.
5. Pisahkan buku yang usang dengan buku yang masih sehat
Trik ini dilakukan agar buku yang masih sehat tidak terinfeksi dengan buku yang sudah usang. Jenis buku usang yang dimaksud adalah buku yang sudah terkena rayap, jamur, dan termasuk buku yang lembab. Sedangkan buku yang masih sehat adalah buku yang sampul dan isinya masih bersih dari rayap dan jamur serta layak untuk dibaca.
6. Hindari menjadikan buku sebagai alas atau pengganjal
Mungkin sebagian orang melakukan hal ini. Misalnya menggunakan buku sebagai tatakan laptop. Hal ini dapat membahayakan laptop karena sirkulasi panas laptop tidak lancar saat di atas buku. Beberapa laptop sirkulasi udaranya berada di bagian bawah. Dengan begitu buku yang dijadikan tatakan juga bisa rusak karena panas dari laptop tersebut.
Akan tetapi, setelah membaca artikel dari Bookish Journal pasti Bookish Journalers tidak akan lagi melakukannya.
7. Beri kamper (kapur barus) di sela-sela buku
Kayu merupakan bahan baku utama dari kertas. Karena hal itulah buku dapat mengundang rayap yang bisa bersarang dan memakan kertas. Penggunaan kamper dapat mengurangi resiko tersebut.
Umumnya buku baru tidak akan terkena serangan rayap. Namun, untuk mencegah datangnya rayap, Bookish Journalers dapat dengan mudah menabur kamper ke sela-sela koleksi buku yang dimiliki. Bookish Journalers juga bisa menyimpan kampernya di sela-sela rak buku.
Merawat buku memang mudah asal ada kemauan untuk menjaganya. Sayangilah bukumu yang merupakan sumber ilmu dan jagalah bukumu agar bisa terus membagikan ilmu kepada banyak orang.
Penulis: Ayu Pratiwi
Editor: B. Romansha