Keresahan Perempuan dalam Buku Imperfect akan Menjadi Tema Film Terbaru Ernest Prakasa

Dilansir dari akun Twitter, @ernestprakasa membagikan foto cover skenario dari Imperfect: Karir, Cinta, & Timbangan, film ke 5 yang akan digarapnya.

Film ini diangkat dari buku yang berjudul sama karya Meira Anastasia. Sutradara serta komika ini menegaskan bahwa pembuatan film ini bukanlah permintaan dari sang istri Meira. Hal ini kemauannya sendiri lantaran isu body shaming yang tertera di dalam buku itu penting untuk diangkat ke publik.

Bookish Journalers sering nggak sih merasa insecure terhadap berat badan, tampilan muka yang nggak semulus girl band Korea, atau bahkan bermasalah sama tinggi badan? Dalam Imperfect, Meira membahas banyak sekali insekuritas yang dialami oleh perempuan.

Imperfect merupakan naskah ketiga yang ditulis oleh pasangan suami istri Ernest dan Meira setelah film sebelumnya Susah Sinyal (2017) dan Milly & Mamet (2018). Di dalam pembuatan film nantinya, Ernest akan fokus pada dialog sedangkan Meira pada plotnya.

Buku yang telah dicetak ulang sebanyak empat kali ini merupakan buku best seller yang dituliskan Meira berdasarkan pengalaman pribadinya. Meira kerap dianggap tidak memiliki tubuh yang  ideal, ditambah dirinya merupakan istri dan seorang public figure yang dapat banyak kritikan dari masyarakat.

Buku yang ditulis Meira bukanlah buku motivasi, hanya saja buku yang berisi kumpulan cerita seorang perempuan, istri sekaligus ibu yang sedang berjuang agar bisa mengatakan kepada diri sendiri: aku tidak sempurna, tapi tidak apa-apa. Karena aku bahagia.

Melalui bukunya, Meira mengajak pembaca untuk belajar menghargai, mencintai, menerima, dan berdamai dengan diri sendiri. Imperfect dikategorikan sebagai buku acuan untuk melakukan refleksi diri, berdiskusi dengan diri sendiri tentang cara penerimaan diri dengan segala ketidaksempurnaan.

Isu yang diangkat tidak hanya tentang body shaming saja, Ernest juga menambahkan unsur yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat dan segala hal yang berkaitan dengan masyarakat di era media sosial. Film ini akan mengangkat cerita sesuai dengan tagline bukunya yaitu A Journey To Self Acceptance.


Berlandaskan buku Imperfect, film ini akan disajikan dengan genre komedi romantis. Genre pertama yang digarap oleh Ernest Prakasa, setelah sebelumnya bergenre drama komedi keluarga.

Akankah film ini booming seperti beberapa film sebelumnya seperti Ngenest, Susah Sinyal, dan Cek Toko Sebelah? Nantikan di akhir penghujung tahun 2019 ya.

Leave a Reply