Everything is F*cked akan Jadi Karya Kedua dari Mark Manson

Everything is F*cked: A Book About Hope karya Mark Manson

Untuk penggemar The Subtle Art of Not Giving a F*ck (Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat),  pada tanggal 14 Mei 2019 akan ada karya terbaru dari seorang penulis asal New York ini. Mark Manson yang juga seorang blogger dengan akunnya markmanson.net, serta CEO pendiri Infinity Squared Media LLC ini akan meluncurkan bukunya yang berjudul Everything is F*cked: A Book about Hope.

Dilansir dari media sosial Instagram Mark Manson, ia mengatakan bahwa buku kedua ini bisa jadi lanjutan dari buku pertama. Dengan mengikuti banyak tema yang sama seperti nilai-nilai, kepercayaan, dan kepedihan, namun ia menerapkannya dalam konteks yang jauh lebih luas serta mendalam. Lebih berfokus kepada bagaimana cara orang-orang bisa menangani masalah yang ada dalam diri.

Hal menarik lainnya dari buku ini ialah masih membahas tentang kehidupan manusia dari sisi psikologis. Mark Manson tetap memandang kebijakan dari filsuf ternama seperti Plato, Tom Waits dan Nietzsche. Everything is F*cked mengulas juga tentang pandangan Mark terhadap kekurangan yang ada dalam diri masing-masing individu. Mark mencoba mengajak pembaca terjun ke dunia yang selama ini terkadang orang-orang lengah atas rasa tidak nyaman.

Berdasarkan pengetahuannya, Mark membawa pembaca ke arah yang menantang kita untuk jujur dengan diri kita sendiri dan terhubung dengan dunia dalam cara yang mungkin tidak dipertimbangkan sebelumnya. Cara yang berlawanan dengan intuisi melalui rasa sakit di hati dan tekanan jiwa.

Pada akhir dari pandangan Mark, ia mencoba melihat hubungan manusia dengan internet, uang, dan hiburan serta hal-hal lain yang menurutnya secara psikologis bisa menelan kita hidup-hidup.

Diketahui buku pertama Mark Manson, The Subtle Art of Not Giving a F*ck (Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat), mampu menduduki predikat sebagai buku terlaris di New York Times, Mail dan Globe. Buku berisi tentang pendekatan yang waras demi menjalani hidup yang baik.

Apakah buku kedua akan selaris buku pertama? Kita doakan saja ya Bookish Journalers!

Penulis: Ayu Pratiwi

Editor: B. Romansha

Leave a Reply