Perjalanan Hidup Ernest di Setengah Jalan
Apa yang terbersit saat mendengar nama Ernest Prakasa? Pasti stand up comedy bukan? Koko yang satu ini memang sering malang melintang diacara-acara stand up comedy bahkan menjadi juri di beberapa program televisi. Selain menjadi komika, Ernest juga menjajal dunia kepenulisan dan telah menerbitkan buku setidaknya 5 judul yang diantaranya: Dari Merem ke Melek, Ngenest: Ngetawain Hidup ala Ernest yang dibagi menjadi 3 buku, dan yang terakhir Setengah Jalan yang juga menjadi nama stand up tour yang digelarnya baru-baru ini.
Buku Setengah Jalan sendiri menceritakan tentang perjalanan hidup Ernest yang telah ia lalui sampai diusianya yang sekarang. Tapi kenapa bukunya dinamai setengah jalan ya?
Pertama-tama, usia hidup rata-rata orang Indonesia itu sekitar 70 tahun. Berarti, ketika menginjak angka 35, dia udah ada di halfway point. Setengah jalan menuju game over. Ernest menyadari bahwa kemungkinan besar sisa hidupnya ke depan sama lamanya dengan hidup yang selama ini udah dia jalanin. Suddenly, death seems so much closer. Jadi mendadak merasa lebih menghargai hidup.
Kedua, umur 35 adalah setengah jalan dari kepala 3 menuju kepala 4. Dan ini bener-bener bikin dia senewen. Ada pepatah yang mengatakan, “Life begins at 40”. Hell no. Menurutnya, “Life begins at 30”. Kenapa? Karena di umur 30-an, dia ngerasa udah cukup punya bekal skill dan pengalaman hidup untuk bisa menjalani apa yang dia sudah jalani dengan cukup baik, sambil masih tetap bisa menyandang label “anak muda”. Coba kita telaah. Di umur 30-an, Ernest jadi komika pertama yang bikin tur nasional, udah bikin tiga kali tur dan empat kali show tunggal, nulis tiga buku best-seller, serta nulis dan nyutradarain film yang ketika rilis bisa menarik hampir lebih dari satu juta penonton, plus dapet beberapa award bergengsi. Sebentar, jangan ngatain dia sombong dulu, karena semua ini ada tujuannya. Yaitu, pamer. Tapi, poinnya adalah, semua itu jadi keren karena dia mencapainya di umur 30-an. Coba semua itu terjadi ketika dia umur 40-an. Tetep ada kerennya sih, tapi jadi jauh lebih luntur.
Buku Setengah Jalan juga menceritakan proses pembuatan film yang rencananya rilis diakhir tahun berjudul Susah Sinyal. Film ini melakukan syuting di tanah Sumba yang akan diisi oleh beberapa artis diantaranya Asri Welas, Arie Kriting, Gisella Anastasia, Gading Marten, Dodit Mulyanto dan masih banyak lagi. Tapi apakah bakal seseru film Ernest sebelumnya? Yuk cek dulu trailernya.
Susah Sinyal bercerita tentang hubungan orangtua dan anak yang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sindiran bagi orangtua zaman sekarang yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan mengabaikan anak-anak mereka. Terdengar cukup serius ya, tapi tenang, Ernest pasti bakal menambahkan bumbu-bumbu komedi yang membuat film ini ngga ngebosenin. Kabarnya Susah Sinyal bakal rilis tanggal 21 Desember 2017 mendatang. Bikin ngga sabar ya, tapi karena masih lama, bisa nabung dulu buat beli tiket nontonnya 😀